Penyakit Demam Berdarah!! Siapa yang tidak takut keganasan penyakit ini? Penularan yang begitu cepat melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty banyak membuat warga was-was bila ada salah satu tetangganya mengidap penyakit ini. Salah satu langkah tanggap darurat dalam mengantisipasi keadaan ini adalah dengan pengasapan (fogging). Namun sayangnya proses pengajuan fogging ke Puskesmas & kelurahan berjalan lamban, bahkan sering tidak disetujui meski sudah jatuh korban jiwa.
Melihat kenyataan tersebut, BPK Oi Jakarta Timur berinisiatif untuk mengupayakan sebuah program pengabdian masyarakat dalam bentuk program pengasapan (fogging) memberantas nyamuk Demam Berdarah. Tujuannya untuk membantu masyarakat dalam upaya mencegah penularan DBD. Dengan menggunakan alat fogging inventaris bersama dengan Ormas Pergerakan Indonesia., tim Fogging Oi Jaktim rutin mengadakan aksinya di wilayah epidemi DBD.
Atas dasar tersebut, kami anak-anak muda yang tergabung dalam Oganisasi Oi Jaktim sebagai Organisasi pemuda yang peduli terhadap masalah sosial, merasa tergerak untuk berbuat yang kami bisa. Untuk itu izinkan kami memberanikan diri mengadakan Kegiatan Fogging, yang Insya Allah akan diadakan pada :





Semua bentuk kegiatan ini dalam Rangka Pra Hut 14th BPK Oi Jakarta Timur untuk terus bisa bermanfaat dimasyarakat, semoga semua temen dapat ikut berkecimpung pada kegiatan ini.
Singkat cerita, Realisasi Fogging diagendakan setiap 1 sampai 2 bulan sekali. Wilayah yang sudah pernah tersentuh antara lain Kebon Pala, Makasar, Lubang Buaya, Kp. Tengah, Kp. Gedong, Kp. Dukuh, batu Ampar, Klender, Pondok ranggon, Pekapuran Cimanggis, Leuwi nanggung, Pancoran mas, dll. Dalam aksinya Tim Fogging Oi Jaktim selalu melibatkan pengurus RT/RW dan Karang Tarunanya untuk ditraining cara mengoperasikan alat fogging dengan harapan agar warga bisa mandiri dalam menjaga lingkungan yang sehat.
“Bayar berapa bang?” Tanya seorang ibu tua kepada anggota Oi jaktim. “Kaga usah bayar bu…!!!,yang penting seminggu sekali bak mandi sering dikuras tuh bu, ntar ncuknya banyak!” jawab tim fogging Oi jaktim sambil menerangkan cara mencegah berkembang biaknya nyamuk DBD. Memang disetiap aksinya tim fogging Oi jaktim tidak pernah memungut bayaran sepersenpun atas jasanya kepada warga, Obat fogging disediakan oleh BPK Oi jaktim, namun jika persediaan telah habis maka pihak pengurus Rt/ Rw yang mengusahakan pengadaannya.
Sumber dana untuk operasional berasal dari uang kas BPK Oi jaktim dan swadaya dari sumbangan teman-teman Oi jaktim. Ada juga sumbangan ala kadarnya dari warga yang wilayahnya pernah di fogging. Belum pernah sekalipun ada bantuan finansial maupun fasilitas dari pemerintah. Mungkin keadaan ini dapat mendidik kita sebagai kaum muda agar dapat mandiri dan tidak manja, bukankah tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah???
Inilah secuil kontribusi teman-teman Oi jaktim dalam menjawab persoalan di tengah masyarakat.
Salam Oi....
Post a Comment